latest articles

ROTI SEHAT ITU APA SIH ???

Pada pagi hari ibu-ibu biasanya nongkrong di depan televisi menonton sinetron pagi hari. Kalau sudah begini, biasanya sering lupa masak untuk sarapan pagi, atau masak sambil nonton sinetrron kesukaannya. Kalau sudah seperti ini semuanya jadi ribet dan maunya serba ringkas. Biasanya menu yang paling cepat adalah roti. 

Roti adalah makanan yang paling efektif di pagi hari, bahkan roti juga dapat dijadikan makanan untuk menahan lapar di sore hari atau di malam harinya. Selain cepat, kandungan karbohidrat dan vitamin pada roti juga sudah sangat mencukupi. 

Tapi tidak semua roti yang ada di pasaran itu mempunyai kandungan gizi yang sama, mulai dari kandungan karbohidrat, protein, hingga lemak. Lalu bagaimana memilih roti yang baik untuk dikonsumsi sehari-hari ? 

Kalau kita berbicara soal roti yang sehat, sebaiknya kita harus pintar memilih roti yang baik untuk dikonsumsi. Salah satunya adalah roti yang tidak mengandung bahan pengawet. Banyak diantara kita yang kurang mengerti efek dari bahan pengawet. Pada awalnya, dampaknya memang tidak langsung dirasakan, namun berselang beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian akan terasa dampaknya.

Memang ada beberapa bahan pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang aman jika digunakan secara berlebihan. Efek yang akan di rasakan antara lain : 

  1. Menyebabkan dampak negatif pada penderita asma dan bagi orang yang peka terhadap aspirin.
  2. Menyebabkan luka pada lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi. 
  3. Menyebabkan kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah, bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
  4. Bisa menyebabkan alergi pada kulit.
  5. Bisa menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare, dan perlukaan kulit. 
  6. Bisa menyebabkan rusaknya fungsi ginjal, bisa menyebabkan penyakit hati dan memicu kanker. 
Mengingat bahaya akan bahan pengawet ini, Superoti hadir dengan Roti Sehat. Superoti tidak menggunakan bahan pengawet dan aman dikonsumsi oleh anak-anak. Itu sebabnya, semua produk Superoti hanya mampu bertahan maksimal 2 hari saja. Superoti Fresh from the oven, Tanpa Bahan Pengawet, dan aman dikonsumsi oleh anak-anak.
Read more

PROMO HEBOH "BELI 2 GRATIS 1"


Read more

Asal-Usul Roti

Setiap orang pasti mengenal makanan yang satu ini. Mulai dari anak kecil, remaja, orang dewasa, sampai orangtua, semua mengenalnya dan sudah pasti pernah menikmatinya. Roti...!!! Ya..namanya roti. Tapi banyak diantara kita yang tidak mengetahui asal-usul roti. Dalam kesempatan ini kita akan melihat sejarah dan asal-usul roti. 

Roti adalah salah satu makanan tertua di dunia. Asal muasal roti ini ternyata berasal dari Mesir dan Mesopotamia. Tadinya bulir gandum mereka kunyah begitu saja. Namun keras rasanya, maka mereka tumbuk dan beri air supaya lembek, Adonan yang tersisa mereka jemur sampai kering untuk bekal perjalanan. Lalu mereka tahu, makanan menjadi lebih enak kalau dibakar. Kemudian, adonan gandum mereka pipihkan di permukaan batu yang dipanaskan dengan api. Saat mereka menemukan cara lain untuk menikmati gandum. Gandum yang awalnya dikonsumsi langsung ternyata dapat dilumat bersama air sehingga membentuk pasta. Pasta yang dimasak diatas api kemudian mengeras dan dapat disimpan beberapa hari.

Teknik paling dasar memasak roti seperti ini masih digunakan di beberapa negara walau perkembangan teknik dan jenis roti modern semakin beragam. Sebut saja tortila Mexico, roti canai India, Pita di Timur Tengah, dan lain-lain. Roti-roti semacam ini dikenal lebih dengan nama istilah roti datar.

Sementara ragi roti ditemukan saat mereka menyimpan sedikit adonan dari hari sebelumnya dan ditambahkan pada adonan yang baru. Kemudian dikembangkan pula jenis gandum yang baru yang memungkinkan terciptanya jenis roti yang baru.

Dari Mesir inilah bangsa Yunani mengambil teknologi pembuatan roti. Teknologi yang kemudian menyebar di seluruh Eropa dan menjadikan roti sebagai makanan yang dianggap penting oleh masyarakatnya. Di Roma bahkan roti dan gandum lebih penting ketimbang daging.

Saat itu warna roti membedakan kelas dalam masyarakat. Semakin gelap warna roti yang dikonsumsi semakin rendah status sosialnya. Hal ini dikarenakan tepung putih yang mahal. Tetapi jaman sekarang roti berwarna gelap justru lebih mahal karena rasanya yang lebih enak dan kandungan gizinya yang lebih tinggi.

Saat ini roti sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya berbetuk datar, kita bisa menikmati roti beraneka bentuk, rasa, dan ukuran.
Read more