VISI DAN MISI SUPEROTI
VISI :
Superoti adalah makanan kesukaan keluarga Indonesia.
MISI :
- Superoti dicari dan dicintai sebagai makanan sehat untuk masyarakat Indoensia.
- Meningkatkan kemakmuran bangsa dengan memberikan kesempatan berusaha kepada masyarakat melalui franchise dengan pola yang sederhana.
- Memberikan kesempatan kerja bagi generasi muda Indonesia untuk berkembang menjadi professional yang mandiri.
Budaya Perusahaan:
Keterlibatan Sumber Daya Manusia dalam proses produksi memainkan peranan sangat penting bagi Superoti. Bahkan kegiatan usaha tersebut termasuk padat karya. Atas dasar itu kami membangun budaya perusahaan yang mengutamakan:
- Kekeluargaan
- Orientasi pada bisnis
- Profesionalisme
- Kecepatan kerja yang maksimal
Kelima budaya perusahaan tersebut saling melengkapi dan sangat diutamakan dalam kegiatan usaha yang bersifat padat karya. Ketiga budaya terdahulu mengandung unsur memotivasi dan meminimalkan budaya birokrasi. Namun, ketiga budaya itu belum sempurna bagi terwujudnya kelancaran kegiatan perusahaan tanpa didukung oleh jiwa profesionalisme dan kecepatan kerja yang tinggi di segala aspek. Sehingga kelima budaya tersebut akan membingkai Budaya Perusahaan untuk selanjutnya menciptakan pertumbuhan dan profitabilitas.
Superoti adalah makanan kesukaan keluarga Indonesia.
MISI :
- Superoti dicari dan dicintai sebagai makanan sehat untuk masyarakat Indoensia.
- Meningkatkan kemakmuran bangsa dengan memberikan kesempatan berusaha kepada masyarakat melalui franchise dengan pola yang sederhana.
- Memberikan kesempatan kerja bagi generasi muda Indonesia untuk berkembang menjadi professional yang mandiri.
Budaya Perusahaan:
Keterlibatan Sumber Daya Manusia dalam proses produksi memainkan peranan sangat penting bagi Superoti. Bahkan kegiatan usaha tersebut termasuk padat karya. Atas dasar itu kami membangun budaya perusahaan yang mengutamakan:
- Kekeluargaan
- Orientasi pada bisnis
- Profesionalisme
- Kecepatan kerja yang maksimal
Kelima budaya perusahaan tersebut saling melengkapi dan sangat diutamakan dalam kegiatan usaha yang bersifat padat karya. Ketiga budaya terdahulu mengandung unsur memotivasi dan meminimalkan budaya birokrasi. Namun, ketiga budaya itu belum sempurna bagi terwujudnya kelancaran kegiatan perusahaan tanpa didukung oleh jiwa profesionalisme dan kecepatan kerja yang tinggi di segala aspek. Sehingga kelima budaya tersebut akan membingkai Budaya Perusahaan untuk selanjutnya menciptakan pertumbuhan dan profitabilitas.